Pengertian Fotografi Fine Art

Fotografi terbagi menjadi beberapa aliaran besar, antara lain dokumenter(merekam apa yang nyata baik benda/orang atau peristiwa). Komersial (foto dengan tujuan untuk tujuan membantu menjual sesuatu seperti untuk iklan, brosur, fahion, dan produk lainnya) dan tentunya fine art photography.

Dari ketiganya, aliran fine art ini lebih sedikit praktisinya. Mungkin karena tingkat kesulitannya yang cukup tinggi, membutuhkan waktu yang cukup banyak dan lebih sulit menghasilkan uang secara langsung. Fine art photographer biasanya mendapatkan uang dari menjual dari menjual karya foto cetak secara langsung lewat pameran/galeri seni.

Lalu, foto apa yang termasuk seni (fine art), yang mana merupakan craft (keterampilan). Fotografi sebenarnya termasuk keduannya, art and craft. Fotografer yang cenderung mementingkan teknik foto, peralatan (kamera, lensa), komposisi desain, berarti lebih kuat di craftnya. Sendangkan fotografer yang cenderung art, biasanya lebih peduli dengan makna (meaning), concept (ide) dan mood (emosi).

Bukan berarti fotografer fine art tidak peduli teknik, tapi sebaliknya perlu menguasai teknik foto dan editing supaya pesan/konsep foto tertuang dengan sempurna di hasil akhirnya. Biasanya, yang termasuk fine art photography biasanya adalah:

1.sesuatu yang abstrak dan simbolis/konsep
                Yang dipentingakan oreh fotografer  fine art adalah makna di balik apa yang ada didalam
Foto. Contoh: payung sebagai simbol pelindung. Angsa sebagai lambang romantis. Kursi sebagai lambang santai, rileks. Lonely tree melambangkan kesendirian/isolasi.
2.menggunakan efek khusus, properti dan editing
                Membangkitkan perasaan tertentu merupakan tujuan dari fotografer fine art, maka itu tidak sedikit efek khusus seperti lighting, asap, air, kostum, makeup, dan editing. Tujuannya adalah untuk mendramatisir suasana dan membangkitkan mood/emosi pemirsa.

Fine art photography bukan:
1.Dokumentasi dari kehidupan atau benda sekitar secara nyata dan akurat.
Fotografer fine art tidak mementingkan peristiwa, tempat, dan objek foto kecuali jika memiliki makna/emosi yang tersirat. Contoh: liputan foto keluarga saat jalan-jalan, foto produk, potrait kecantikan, fashion, human interest dan lain-lain.

2.cuplikan/detail dari benda atau lingkungan
Yang menarik karena bentuk, susunan, dan tekstur, tetapi tidak mengubah emosi atai memiliki makna yang mendalam. Contoh: sisi kota atau bangunan tua, desain, detail lainnya.

Untuk membuat foto fine art, perlu ada hubungan emosi yang kuat antara fotografer dengan objek yang fotonya. Maka itu, biasanya fotografer finr art emiliki objek/lingkungan yang disukainya. Contohnya ada yang suka alam bebas, ada yang suka tempat tertutup, ada yang suka motret makro karena memang suka dan memahami perilaku serangga dan sebagainya.

Kesuksesan dari fine art photographer tergantung ada apakah maksud/perasaan fotografer yang ingin dikomunikasikan sampai ke pemirsa, tentunya merupakan hal yang tidak mudah.
Saat ini, banyak juga pengaruh fine art ke fotografi jenis lainnya, misalkan fine art wedding photography, fine art portrait, fine art fashion bahkan fine art jurnalism.

Beberapa referensu fotografer terkenal di bidang fine art
Brooke shaden
Oleg oprisco
Alex stoddard
Andreas gursky

Fotografer bidang lain tapi sangat terpengaruh oleh fine art:
Ansel adam (landscape)
Henri cartier bresson (photojurnalism dan street photography)
Sebastiao salgado (documentary photography)
Steve mc curry (portrait and travel photography)
Oeter lik (landscape)
Jose villa (wedding)
Jeff ascough (wedding and portrait)
Zhang jingna (fashion and portrait)



Komentar

  1. Terima kasih atas pencerahannya. Penjelasan mengenai fine art sangat jelas dan padat. Saya jadi mengerti tentang foto fine art itu seperti apa.

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan Populer