Shutter Speed Fotografi

Setelah pada artikel sebelumnya telah dibahas mengenai satu elemen dari segitiga exposure yaitu mengenai ISO dan DIAFRAGMA lebih dalam, diartikel kali ini akan dijelaskan tentang sedikit tentang Shutter Speed. Untuk memahami Shutter Speed lebih jauh kita harus mengerti defenisinya terlebih dahulu. Shutter Speed atau dalam bahasa indonesia diartikan dengan kecepatan rana adalah jarak atau rentang waktu saat jendela kamera terbuka, Shutter Speed juga bisa diartikan sebagai satuan kecepatan kamera dalam mengambil foto, secara mudahnya dapat diartikan sebagai waktu dimana sensor kita 'melihat' subjek yang akan kita foto. Shutter Speed merupakan satu-satunya elemen waktu di segitiga exposure, untuk ukurannya sendiri menggunakan satuan detik atau sepersekian detik.

Pengaturan Shutter Speed
Pada kamera, pengaturan Shutter Speed biasanya digambarkan dalam deretan seperti ini ; 1/500, 1/250, 1/125, 1/60, 1/30,dst. Teknik utama memahami Shutter Speed ada beberapa teknik diantaranya teknik Shutter Speed aman, Shutter Speed tinggi, dan Shutter Speed rendah.
Teknik pengaturan Shutter Speed yang aman dalam memotret diberbagai kondisi biasanya menggunakan 1/60 atau lebih cepat, sehingga foto yang dihasilkan akan tajam dan aman dari hasil foto yang berbayang (blur/tidak fokus). Walaupun kita bisa mengakali batas aman ini dengan berbagai aksesoris semisal tripod atau menggunakan fitur Image Stabilization. Selain itu batas Shutter Speed yang aman lainnya adalah : Shutter Speed yang kita gunakan harus lebih besar dari panjang lensa kita. Misalkan kita memakai lensa 50mm maka Shutter minimal 1/60 detik. Jika kita memakai lensa 17mm maka gunakan Shutter Speed 1/30detik.

Jika anda ingin menangkap subjek foto yang sedang bergerak disarankan gunakan Shutter Speed tinggi, semakin cepat benda atau objek foto bergerak semakin tinggi juga settingan Shutter Speed yang harus digunakan. Teknik ini berguna untuk menangkap sebuah momen yang terjadi. Memberhentikannya tepat di posisi yang kita inginkan, biasanya digunakan untuk sport atau satwa. teknik pengambilan foto ini biasa disebut juga dengan Freeze fotografi. Sedangkan teknik dengan menggunakan Shutter Speed rendah, bisa digunakan pada kondisi kurang cahaya, Shutter dibuka lebihlama agar kamera dapat mengumpulkan cukup cahaya untuk menghasilkan gambar yang kita inginkan. Jika kita memotret satu scene dengan beberapa obyek yang bergerak, akan menghasilkan sebuah efek baru yang keren. Seperti memotret lalu lintas di malam hari yang akan menimbulkan efek jalur cahaya dari lampu-lampu mobil yang lewat pada saat Shutter kita buka. Teknik seperti ini sering dikenal dengan teknik lighting.

Demikian artikel tentang Shutter Speed ini, Perbanyaklah untuk sering melakukan eksperimen karena itu akan membuat anda lebih mengerti. Semoga artikel singkat ini dapat menambah pengetahuan tentang bagaimana Memahami Shutter Speed di dunia fotografi, Salam jepret dari saya.

Komentar

Postingan Populer